Pengaruh Bioaktivator MOL (Mikroorganisme Lokal) Jerami Nangka  (Artocapus integra merr) terhadap Lama Pengomposan

Mario Vransisko Busa; Maria Yasinta Moi; Yulimira Syafriati Yuminar Mutiara Sani

doi:10.62383/algoritma.v2i5.190

Authors

Mario Vransisko Busa IKIP Muhammadiyah Maumere
Maria Yasinta Moi IKIP Muhammadiyah Maumere
Yulimira Syafriati Yuminar Mutiara Sani IKIP Muhammadiyah Maumere

DOI:

https://doi.org/10.62383/algoritma.v2i5.190

Keywords:

MOL, Jackfruit Straw, Compost and Long Time

Abstract

The purpose of the study was to determine the effect of the bioactivator MOL Jermai Jackfruit (Artocapus integra merr) on the length of time for composting. Jackfruit straw is one of the wastes that has not been used properly and is thrown away so that it can cause environmental pollution. So to avoid this problem, the Jackfruit Straw is fermented into MOL as a compost material from organic vegetable waste, fruits are thrown away and produce a bad smell. MOL Jackfruit Straw was fermented for 7 days with a brown color and smell of alcohol. The research method used experimentally by using 3 variables, namely the independent variable (long composting time), the dependent variable (MOL Straw Jackfruit) and the supporting variables EM4 and control. The results of the research composting using MOL Straw Jackfruit, EM4 and control temperature of the compost 300C, pH 7, 70% content, blackish color, smooth texture and smell like soil. The final composting process in all treatment parameters has met the SNI for compost except the water content, namely the temperature according to ground water (300C), pH 6.80-7.49, maximum water content of 50% blackish color, texture and smell like soil. The length of time for composting using MOL Straw Jackfruit dose of 10 ml 24 days, EM4 10 ml 29 days and control 42 days. Data analysis using the Kruskal-Wallis test obtained a significance value of 0.000 < 0.05, so H1 is accepted or there is an effect of the Jackfruit Straw MOL bioactivator on the length of time for composting.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali, H. (2018). Efektifitas Mikroorganime Lokal (MOL) Limbah Buah-Buahan sebagai Aktivator Pembuatan Kompos. Jurnal Media Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Bengkulu. 9 (1), 89-98.

Azizah, N., Pramono, Y. B. & Abduh, S. B. M. (2013). Sifat Fisik, Organoleptik, dan Kesukaan Yogurt Drink Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nangka. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(3), 148-151.

Badan Standardisasi Nasional. 2004. SNI 19-7030-2004. Spesifikasi Kompos Dari Organik Domestik. Jakarta Pusat.

Danuji, S. (2017). Pemanfaatan Mikroorganisme Lokal Mempercepat Kelestarian Lingkungan Akibat Konversi Lahan Produktif Menjadi Perumahan. Seminar Nasional Biologi IPA dan pembelajaran. IKIP PGRI Jember.

Handayani, N. ( 2016). Pemanfaatn Limbah Nangka Sebagai Penganekaragaman Makanan. Jurnal Warta. Universitas Dhramawangsa.

Kusmiadi, R., Khodijah, S. N. & Royalaitani. (2015). Penambahan gedebog pisang pada kompos bulu ayam dengan berbagai jenis aktivator. Jurnal Enviargo. Jurusan Argroteknologi FPPB Universitas Bangka Belitung. 8 (1).

Maharani, M. D. D. (2017). Pengaruh Komposting Terhadap Pemanfaatan Sampah Organik di Halim Perdana Kusuma. Laporan Penelitian Dosen. Fakultas Teknik Universitas Sahid Jakarta.

Mentari, A. M. (2019). Pengaruh Variasi Starter MOL Sabut Kelapa dan EM4 Terhadap Kualitas Kompos Menggunakan Komposter Takakura. Skripsi. Jurasan Teknik Lingkungan. Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang.

Mirwan, M & Rosariawari, F. (2012). Optimasi Pematangan Kompos Dengan Penambahan Campuran Lindi Dan Bioaktvator Satrdec. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur. 4 (2) 2-5.

Mukhlissul, F. (2012). Dinamika Komunitas Aktinobakteria Selama Proses Pengomposan. Jurnal Widyariset. 15 (3), 611-618.

Mulyono. (2016). Pemanfaatan Nasi Basi Sebagai Mikro Oragnisme Lokal (MOL) dan Kompos Dari Sampah Rumah Tangga. AgroMedia Pustaka. Jakarta.(Online).Tersedia:https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://inlislite.perpusbungkarno.perpusnas.go.id:12345/inlislite3/opac/det3Fid%3D61296&ved=2ahUKEwjSvvLlhMbyAhVEgUsFHQ_7ARsQFnoECBYQA&usg=AOvVaw0Et7x_3qR2lUJwcnAbGDwx. (10 Mei 2021)

Nasrun., Jalaluddin & Herawati. (2016). Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Barangan Sebagai Bahan Pembuatan Pupuk Organik Cair. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh, 5, (2), 19-26.

Nurmalina. (2021). Pengaruh Penambahan Aktivator Buah Mangga (Mangifer indica) Terhadap Proses Pengomposan Sampah Oragnik. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam.

Palupi, N. P. (2015). Karakter Kimia Kompos Dengan Dekomposer Mikroorganisme Lokal Asal Limbah Sayuran. Ziraa’ah Majalah Ilmiah Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Mullwarman Samarinda, 40 (1), 54-60.

Ramaditya, I., Hardiono. & As, Z. A. (2017). Pengaruh Penambahan Bioaktivator EM4 (Effective Microoganisme) dan MOL (Mikroorganisme Lokal) Nasi Basi Terhadap Waktu Terjadinya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Kesehatan Lingkungan, 14 (1), 417-

Sulistyaningsih, R. C. (2020). Pemanfaatan Limbah Sayuran, Buah, dan Kotoran Hewan menjadi Pupuk Organik Cair (POC) di Kelompok Tani Rukun Makaroyo, Mojogedang Karanganyar. Jurnal Surya Masyarakat. Fakultas Pertanian Veteraan Bangun Nusantara, 3 (1), 22-31.

Supianor., Juanda & Hardinono. (2018). Perbandingan Penambahan Bioaktivator EM4 (Effective Microorganime) Dan MOL (Mikroorganisme Lokal) Kulit Nanas (Anana Comosus L. Merr) Terhadap Waktu Terjadinya Kompos. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Poltekkes Banjarmasin Kesehatan Lingkungan, 15 (1), 569-572.

Suwatanti. S. P. E & Widiyaningrum, P. (2017). Pemanfaatan MOL Limbah Sayur pada Proses Pembuatan Kompos. Jurnal MIPA. 40(1): 3-5.

Thesiawati, S. A. (2018). Peranan Kompos Sebagai Bahan Organik Yang Ramah Lingkungan. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Dewantara. Univeritas Taman Siswa Padang, 1 (1), 27-23.

Trivana, L. & Pradhana, Y. A. (2017). Optimalisasi Waktu Pengomposan dan Kualitas Pupuk Kandang dari Kotoran Kambing dan Debu Sabut Kelapa dengan Bioaktivator PROMI dan Orgadec. Jurnal Sain Veteriner. 35 (1), 136-144.

Welang, R. M., Rahim, I. R. & Hatta, M. P. (2015). Studi Kelayakan Kompos Menggunakan Variasi Bioaktivator (EM4 dan Ragi). Jurnal Teknik Lingungan. Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makasar.

Widarti, B. N., Wardhini, W. K. & Sarwono, E. (2015). Pengaruh Rasio C/N Bahan Baku pada Pembuatan Kompos Dari Kubis Dan Kulit Pisang. Jurnal Integrasi Proses. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Unmul Samarinda. 5 (2), 75-80.

Wulansari, O. D., Windarso, S. E. & Narto. (2018). Pemanfaatan Limbah Nangka (Jerami) sebagai Atraktan Lalat pada Flytrap. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 9,(3), 122-127.